131 Anak Kena Gagal Ginjal Akut Misterius, Alami Gejala Volume Buang Air Kecil Sedikit

  • Bagikan
Ilustrasi gangguan fungsi ginjal

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kasus gagal ginjal akut mengalami lonjakan dalam dua bulan terakhir. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan ada 131 anak mengalami gagal ginjal akut misterius alias belum diketahui penyebabnya.

Gagal ginjal akut adalah suatu kondisi fungsi ginjal menurun secara mendadak. Beberapa penyebab gagal ginjal akut antara lain, kekurangan cairan, infeksi atau adanya sumbatan aliran keluar urine.

Pada umumnya, gagal ginjal akut merupakan komplikasi dari penyakit serius lainnya. Jika tidak segera ditangani dengan baik, gagal ginjal akut bisa memicu berhentinya fungsi ginjal dan bahkan membahayakan nyawa penderitanya.

Sekretaris Unit Kerja Koordinasi Nefrologi IDAI dr Eka Laksmi Hidayati, SpA(K) mengungkapkan anak-anak yang terinfeksi atau terkena gagal ginjal akut misterius mengalami gangguan buang air kecil dalam tiga sampai lima hari. Dari 131 pasien yang dilaporkan, kebanyakan membutuhkan cuci darah.

Gejala gagal ginjal akut misterius pada anak diawali dengan infeksi seperti batuk pilek. Infeksi dengan gejala batuk pilek secara teoritis, tidak berpotensi memicu acute kidney injury (AKI) atau gagal ginjal akut.

Namun pada kasus-kasus yang ditemukan, anak mengalami perburukan gejala. Gangguan yang dialami anak-anak tersebut berupa buang air kecil hanya dalam hitungan tiga hingga lima hari.

Gangguan lain yang diderita oleh anak di antaranya diare dan muntah. Infeksi tersebut tidak berat. Sama dengan infeksi dengan gejala batuk pilek, seharusnya gejala diare dan muntah juga tidak berpotensi memicu acute kidney injury (AKI) atau gagal ginjal akut.

“Dia hanya beberapa hari timbul diare atau muntah, kemudian demam, kemudian dalam tiga sampai lima hari mendadak tidak ada urinnya. Jadi tidak bisa buang air kecil, betul-betul hilang sama sekali buang air kecilnya. Jadi anak-anak ini hampir semuanya datang dengan keluhan tidak buang air kecil, atau buang air kecilnya sangat sedikit,” sambungnya.

Dia mengingatkan masyarakat jika anaknya mengalami penurunan volume buang air kecil, segera periksakan ke rumah sakit. Penyakit gagal ginjal akut misterius umumnya ditemukan pada anak berusia di bawah lima tahun (balita). Ada juga yang mencapai usia delapan tahun.

Mengutip klikdokter.com, secara umum, pengobatan gangguan ginjal akut bergantung penyebab gangguan ginjal. Jika penyebabnya kekurangan cairan, maka cukup dengan pemberian cairan.

Jika terjadi sumbatan aliran keluar urine, maka tindakan untuk membebaskan sumbatan aliran keluar urine perlu dilakukan secepatnya. Pada kondisi gangguan ginjal akut yang berat, hemodialisis dapat dipertimbangkan.

Tindakan pencegahan gagal ginjal akut dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan obat-obatan yang bersifat toksik terhadap ginjal. Hindari konsumsi alkohol oplosan dan minumlah air yang cukup untuk mencegah dehidrasi. (fajar)

  • Bagikan