FAJAR.CO.ID — Isu penggulingan atau kudeta militer terhadap Presiden Tiongkok Xi Jinping menggemparkan dunia. Nama Jenderal Li Qiaoming pun mencuat di tengah munculnya rumor kudeta terhadap Presiden Tiongkok Xi Jinping.
Presiden Tiongkok Xi Jinping bahkan dikabarkan telah menjadi tahanan rumah. Pemerintah Tiongkok juga belum mengeluarkan pernyataan resmi terhadap kabar penggulingan kekuasaan Presiden Xi Jinping.
Nama Jenderal Li Qiaoming pun mencuat di tengah munculnya rumor kudeta. Banyak yang menelusuri info atau profil Jenderal Li Qiaoming yang disebut menjadi dalang kudeta militer terhadap Presiden Tiongkok Xi Jinping.
Li Qiaoming merupakan anggota Komite Pusat Partai Komunis China atau PKC ketika pemerintahan Presiden Hu Jintao, pemerintahan sebelum Presiden Xi Jinping.
News Highland Vision mengabarkan, Hu Jintao dan mantan Perdana Menteri Wen Jibao juga ikut dalam upaya kudeta terhadap Xi Jinping.
Li Qiaoming adalah salah seorang jenderal Tentara Pembebasan Rakyat atau People’s Liberation Army (PLA). PLA merupakan tentara nasional Republik Rakyat Tiongkok yang juga disebut Tentara Rakyat. PLA langsung di bawah komando Partai Komunis China atau PKC.
Penelurusan lainnya juga menginformasikan bahwa Li Qiaming merupakan anggota Komite Pusat Partai Komunis China (PKC). Di tengah isu penggulingan Presiden Xi Jinping, mencuat kabar yang menyebutkan Jenderal Li Qiaoming menggantikan Xi Jinping setelah dicopot sebagai pemimpin PLA.
Jenderal Li Qiaoming lahir di Yanshi pada April 1961 silam. Li Qiaoming mendapat promosi menjadi jenderal pada 2019 yang merupakan posisi tertinggi di People’s Liberation Army atau PLA.
Di tengah upaya Presiden Xi Jinping melanggengkan kekuasaan sebagai presiden tiga periode, Jenderal Li Qiaoming disebut-sebut sebagai salah satu lawan terkuat bagi Xi Jinping. Jenderal Li Qiaoming disebut akan pensiun pada Oktober mendatang bersama enam
anggota Komite Militer Pusat China.
Rumor kudeta Xi Jinping kian meluas setelah politikus India, Subramanian Swamy, menyuarakannya.
Xi Jinping dilaporkan menjadi tahanan rumah setelah pulang dari pertemuan Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Uzbekistan.
Munculnya isu penggulingan Presiden Tiongkok Xi Jinping ini berawal saat aktivis hak asasi manusia Tiongkok Jennifer Zeng memposting video di akun Twitter-nya. Ia mengklaim bahwa militer Tiongkok (PLA) bergerak untuk mengambil alih Beijing seperti dilansir dari News Room Post, Minggu (25/9).
Berita yang belum terverifikasi ini mengejutkan dunia. Berbagai cuitan oleh akun Tiongkok menunjukkan bahwa Jinping telah berada di bawah pengawasan PLA. Media negara itu belum mengklarifikasi rumor tersebut.
“Kendaraan militer #PLA menuju #Beijing pada 22 Sep. Mulai dari Kabupaten Huanlai dekat Beijing & berakhir di Kota Zhangjiakou, Provinsi Hebei, seluruh prosesi sepanjang 80 KM. Sementara itu, rumor mengatakan bahwa #XiJinping ditahan setelah senior #PKC memecatnya sebagai kepala PLA”, tulis sang aktivis dalam keterangan.
Penulis Tiongkok Gordon Chang, yang sekarang tinggal di AS juga membagikan video yang sama dalam sebuah tweet. Nama Jenderal PLA Li Qiaoming juga muncul di tengah kabar ini.
Ia disebut-sebut sebagai penerus Xi. Isu kudeta muncul menjelang penetapan Xi Jinping sebagai presiden 3 periode oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) pada 16 Oktober nanti. Hingga saat ini pemerintah Tiongkok belum mengklarifikasi kabar kudeta Xi Jinping.
Akibat isu kudeta Presiden Tiongkok Xi Jinping, sekitar
60 persen jadwal penerbangan pada 21 September juga dibatalkan. Operasional kereta api dihentikan hingga menunggu pemberitahuan lebih lanjut. (jawapos/fajar)