FAJAR.CO.ID, SURABAYA – Persebaya akan menjalani laga menghadapi PSIS Semarang, sore ini. Laga Persebaya kontra PSIS Semarang sekaligus menjadi duel kakak-adik, Oktafianus Fernando dan Marselino Ferdinan.
Winger PSIS Semarang Oktafianus Fernando tidak pernah membayangkan bakal berhadapan dengan adik kandung Marselino Ferdinan yang bakal jadi andalan Persebaya. Begitu pula tak pernah membayangkan akan kembali bermain di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, sebagai lawan.
Ovan –sapaan Oktafianus Fernando – bersiap menghadapi laga timnya melawan Persebaya. Dia akan membuktikan profesionalismenya sebagai pesepak bola. Ovan mengatakan, Gelora Bung Tomo adalah tempat yang selalu membuatnya bahagia.
Gelora Bung Tomo atau GBT adalah stadion di mana namanya pernah dielu-elukan Bonek selama lima tahun lebih sejak bergabung Persebaya pada 2017. Hingga akhirnya keluar dan pindah ke PSIS awal musim ini.
“Saya akan maksimalkan semangat yang membara ketika bermain di GBT untuk PSIS. Saya akan menikmati permainan dan bergembira bisa bermain bola lagi di GBT,” ucapnya.
Jebolan klub internal Indonesia Muda itu mengaku akan mencoba membalikkan teror Bonek sebagai motivasi untuk memberikan yang terbaik bagi PSIS.
Melawan adik sendiri, Ovan menyebut tidak ada masalah. Marselino sudah dewasa. Adik bungsu dalam keluarganya itu harus bisa menerimanya sebagai lawan sore nanti.
“Saya tahu dia bagaimana. Kami juga tetap akan profesional membela tim masing-masing,” ujar eks pemain Persita Tangerang tersebut.
Pemain 28 tahun itu mengungkapkan, dirinya sudah menyempatkan diri bertemu keluarga dan Marselino di rumahnya di daerah Tandes kemarin (22/8). Di rumah pun “ketegangan” antara Ovan dan Marselino sudah dimulai.
“Kami saling ejek-ejekan. Ya, kami akan ‘musuhan’ 90 menit di lapangan. Sesudah itu ya tetep keluarga. Mosok musuhan terus,” jelasnya, lantas tertawa.
Marselino menyatakan hal senada. Dia siap melawan kakak kandungnya sore nanti. Bagi dia, memenangkan Persebaya adalah hal terpenting saat ini. “Saya akan mati-matian membela Persebaya. Musuhan dulu 90 menit. Sesudah itu ya tetap dia kakak saya,” ungkapnya.
Sementara itu, pelatih Persebaya Aji Santoso mengatakan bahwa beban berat sedang dipikul anak asuhnya. Apalagi, Persebaya akan kembali tampil pincang. Higor Vidal dipastikan absen karena paha kirinya masih bermasalah. Tapi, itu tidak bisa jadi alasan.
Aji mewanti-wanti satu hal yang tak boleh terjadi lagi. Yaitu, kebobolan dari skema bola mati. “Saya rasa sudah cukup empat pertandingan itu (kecuali melawan Persita Tangerang yang menang dengan skor 2-0) kami kebobolan lewat bola mati. Itu sudah harus jadi pelajaran dan tidak boleh terulang lagi,” tegasnya.
Pelatih PSIS Sergio Alexandre mengungkapkan, timnya sudah biasa tampil tanpa striker Carlos Fortes. Ada tiga nama yang disiapkan sebagai pengganti.
Yaitu, kapten tim Hari Nur Yulianto, Titus Bonai, dan Andreas Aldo. Malah, nama terakhir mendapat pujian khusus dari Alexandre. ’’Dia tampil bagus dan mengerti apa yang saya mau ketika dirinya di depan gawang lawan,” ucapnya. (jawapos/fajar)