6 Fakta Terbaru Ledakan di Asrama Brimob Sukoharjo, Paket Cokelat Pesanan Online, Bripka Dirgantara Berlumuran Darah

  • Bagikan
Lokasi kejadian ledakan di Asrama Brimob Sukoharjo

FAJAR.CO.ID, SUKOHARJO – Insiden ledakan menggegerkan warga di sekitar Asrama Brimob Arumbara, Jalan Larasati No AA 12, Desa Telukan, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (25/9) petang sekitar pukul 18.00 WIB. Berikut fakta terbaru ledakan di Asrama Brimob Sukoharjo.

1.Saksi berada dalam rumah saat ledakan

Ledakan di Asrama Brimob Sukoharjo, Jalan Larasati No AA 12, Desa Telukan, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (25/9) petang, membuat warga berhamburan keluar dari rumah.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol M. Iqbal Alqusy menjelaskan ketika terjadi ledakan, para saksi sedang berada di dalam rumah. Warga tiba-tiba mendengar suara ledakan yang sangat kuat mengakibatkan jendela bergetar.

Kemudian para saksi dan tetangga asrama keluar rumah dan, langsung melihat ke depan rumah. Mereka melihat seorang korban sedang tergeletak.

  1. Korban berlumuran darah

Melihat kondisi korban berlumuran darah, warga bergegas menolong. Korban merupakan seorang polisi anggota Polresta Surakarta, yakni Bripka Dirgantara Pradibta (35).

“Selanjutnya korban ditolong oleh warga dibawa ke RS Indriyanti dan dirujuk ke RS muwardi Surakarta,” beber Kombes Iqbal.

  1. Paket cokelat sumber ledakan

Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmada Luthfi mengatakan sumber ledakan berasal dari sebuah paket berwarna cokelat.

“Berdasarkan pemeriksaan dari tim Penjinak Bom (Jibom) telah ditemukan bubuk hitam. Kami duga adalah bahan petasan,” katanya saat jumpa pers di Polsek Grogol, Sukoharjo, Minggu (25/9) malam.

Dalam pemeriksaan itu juga ditemukan sebuah paket paket kardus warna cokelat, dua kantong plastik dengan ukuran satu ons, empat bungkus plastik kosong, sisa-sisa ledakan atau residu, dan sumbu petasan.

“Hasil pengembangan penyidikan sementara, paket warna cokelat itu benar. Dikirim dari Indramayu, Jawa Barat,” jelasnya.

  1. Pemesanan online bubuk hitam

Irjen Luthfi menegaskan bahwa ledakan tersebut bukanlah tindakan teror.

“Kiranya masyarakat tidak perlu resah karena ini tidak ada unsur teror sama sekali. Ini benar ada pemesanan online terkait bahan bubuk hitam dari Indramayu,” tuturnya.

Berdasarkan penyelidikan sementara, lanjut Irjen Luthfi, korban diketahui pernah melakukan razia paket pesanan online berupa bubuk hitam yang diduga adalah petasan di kawasan Jurug, Solo, sekitar setahun lalu.
Paket sitaan tersebut kemudian berada di rumah korban. “Kemungkinan paket sitaan itu dibawa pulang oleh korban. Nanti kalau sudah sadar kami periksa,” jelasnya.

  1. Paket berasal dari Indramayu, Jawa Barat
    Irjen Ahmad Luthfi menjelaskan paket pesanan diketahui dikirim oleh CV Mandiri Sujono, Indramayu, pada 22 Maret 2022 kepada salah seorang warga Klaten berinisial A. Setelah kejadian tersebut, pengirim dan penerima saat ini sedang menjalani pemeriksaan. “Dari CV Mandiri Sujono kami amankan S di Polres Indramayu. Sedangkan, A sudah diamankan di Polresta Surakarta. Bubuk tersebut sebagai bahan untuk mengusir tikus di wilayah Klaten,” ungkapnya.
  1. Korban mengalami luka bakar 70 persen
    Bubuk hitam bahan petasan diduga menjadi penyebab ledakan yang mengakibatkan Bripka Dirgantara Pradipta mengalami luka bakar 70 persen. Menurut Irjen Ahmad Luthfi, korban kemungkinan lalai hingga mengalami luka cukup serius akibat ledakan tersebut. “Kami masih belum bisa pastikan, karena korban saat ini masih dalam kondisi sakit,” katanya. (fajar/jpnn)
  • Bagikan